Penjualan Kebaya Menurun, Anne Avantie Banting Setir Bisnis Sambal
Semarang - Epidemi COVID-19 berefek pada usaha fashion desainer Anne Avantie. Pemasaran kebaya turun, dia juga banting setir berjualan sambal.
Perkembangan Bertaruh Toto Gelap
Beberapa minggu paling akhir ini, account Instagram Anne Avantie sarat dengan upload bertopik kuliner. Beberapa foto kebaya cantik yang umum diunggahnya bertukar sambal.
Desainer asal Semarang, Jawa Tengah, ini bukanlah sedang meng-endorse sambal kiriman seseorang. Sambal-sambal itu ialah produk usaha terbaru.
"Satu hari dapat 1000 toples yang dibuat untuk pesanan," papar Anne Avantie di ujung telephone pada Wolipop, Sabtu (19/9/2020).
Walau hoby memasak, Anne Avantie tidak sempat terpikirkan untuk masuk ke usaha makanan. Tetapi, epidemi 'memaksa' ia untuk manfaatkan hoby itu untuk selamatkan karyawan-karyawannya dari PHK.
Mereka terancam kehilangan pekerjaan karena epidemi virus Corona di Tanah Air membuat pemasaran kebaya Anne turun mencolok. "Pengurangannya sampai 70 %," kata desainer berlangganan selebriti Indonesia serta petinggi itu.
Anne Avantie juga harus memutar otak supaya beberapa pekerjanya dapat terus bertahan. Satu saat dia berjumpa seorang petani di wilayah pegunungan seputar Semarang.
Dikisahkan Anne, si petani akui tidak untung karena tingkah tengkulak yang manfaatkan peluang dalam kesempitan ditengah-tengah epidemi.
"Saya kasihan sama petani itu. Jadi saya membeli saja hasil panennya buat bantu-bantu petani," katanya.
Lantas terbesit inspirasi untuk jual sambal hasil dari panen petani, walaupun sebenarnya Anne Avantie tidak pernah memainkannya.
Dia memahami langkah membuat sambal tetapi tidak tahu masalah pengemasan. Wanita kelahiran Semarang, 54 tahun kemarin, ini lalu cari tahu tehnik mengepak di YouTube.
Dia dibantu oleh putranya yang seorang chef. "Hanya hanya membantu diskusi saja, soalnya Ernest tidak suka sambal. He-he-he," papar Anne Avantie.
Bukannya cari karyawan baru yang telah eksper membuat sambal, dia malah mengeluarkan team produksi yang umum bergulat dengan baju untuk lakukan pekerjaan itu.
"Ceritanya buka lapangan usaha baru untuk karyawan lama agar mereka dapat terus dapat menjaga keluarga," kata Anne yang sudah berkreasi untuk desainer semasa 30 tahun itu.
Sambal Anne Avantie terbagi dalam beberapa variasi, dari mulai teri-petai, cumi-petai sampai krecek. Harga sekitar di antara Rp 99 ribu - Rp 369 ribu. Untuk memberikan kekhasan tertentu, dia membubuhkan sinyal tangannya pada paket sambal.
Disadari Anne, dagangannya mendapatkan sambutan positif dari pasar. Pesanan serta tiba dari beberapa kota, serta di luar pulau Jawa. "Omzetnya cukup," kata Anne yang malas menyebutkan angka keuntungan yang dikantongi.
Dia mengharap, tekadnya untuk mengolah usaha sambal bisa memberikan inspirasi seseorang untuk berani berkreatifitas ditengah-tengah keadaan yang tidak menentu seperti sekarang ini.
"Banyak orang mendapatkan tekniknya dahulu baru berani coba. Saya tidak belum bisa langkah membuat sambal yang bertahan lama, tetapi nekat saja jualan yang tidak awet. Tetapi ini nekat yang penuh penghitungan," tutup Anne Avantie.